Rabu, 11 November 2009

¿uɐlıpɐǝʞ ɐʎulnɔunɯ uɐʞɐ uɐdɐɹɐɥ ɥɐɔɹǝɔǝs ɐpɐ ɥɐʞɥısɐɯ ¿ɐʎuɥnƃƃunsǝs ƃuɐʎ uɐlıpɐǝʞ ɥɐʞɐuɐɯıp ˙ƃunƃuıq ʇɐnqıp ƃuɐʎ ʇɐʎʞɐɹ ıuıƃǝq ɥɐpns nɐlɐʞ `uɐƃuoɥoqǝʞ uɐƃuǝp uɐƃuoɥoqǝʞ ıdnʇnuǝɯ `ɐʎuƃuɐlǝq ıdnʇnuǝɯ ɐunƃ ɹɐqɯnıp ıɐlnɯ und nslɐd ɥɐdɯns `ɯɐʇıɥƃuıqɯɐʞ ıɹɐɔuǝɯ uɐp qɐʍɐɾƃunƃƃuɐʇ ɹɐdɯǝlǝɯ ƃuılɐs ɐısǝuopuı ıp ɯnʞnɥ ʞɐƃǝuǝd ɐƃɐqɯǝl ˙ıɹlod uɐp ʞdʞ ɐɹɐʇuɐ snsɐʞ ɐɾɐ ʞılǝd uıʞɐɯ ɐısǝuopuı ıp ɯnʞnɥ ɐɯǝlıp

Jumat, 06 November 2009

Kabar dari London - Siapa lawan terbesar Chelsea? Bukan Manchester United, Arsenal, atau pun Liverpool. Lawan itu justru diri sendiri. Tekanan besar justru datang dari diri The Blues sendiri.

Bagi Chelsea setiap laga yang mereka jalani seperti layaknya final. Ini seiring dengan target yang dicanangkan The Blues untuk memenangi setiap kompetisi yang mereka ikuti.

"Kami akan bertarung di setiap kometisi di mana kami ambil bagian. Untuk memajukan tim ini maka kami harus memenangi trofi secara konsisten. Kami tidak boleh menang Liga Primer, kemudian tiga tahun setelahnya kami tidak menang lagi," demikian tekad chief executive Ron Gourlay seperti dilansir dari Times Online.

"Kami ingin menjadi juara di setiap musimnya," tambah suksesor Peter Kenyon tersebut.

Dengan tingginya target yang ditetapkan tersebut, Gourlay mengakui bahwa Si Biru bakal mengalami tekanan besar. Hal itu tidak menutup kemungkinan membuat manajemen Chelsea bertindak seperti beberapa musim lalu, yakni melakukan bongkar-pasang di kursi manajer dalam waktu yang relatif singkat.

Namun Gourlay sudah menjamin kejadian musim lalu tidak akan terulang. "Tekanan justru datang dari diri kami sendiri. Memang tekanan bagi tim akan lebih banyak datang dari kami selaku dewan direksi daripada pemilik. Tapi itu bukan berarti kami akan dengan mudah melakukan bongkar pasang di kursi manajer," tegasnya.

Salah satu dari sekian banyak laga final bagi Chelsea akan datang pada akhir pekan nanti. Hadangan itu adalah juara bertahan Manchester United. The Blues kini masih memimpin klasemen sementara Liga Primer, unggul dua poin dari MU.

Poin penuh atas Setan Merah tentu saja bakal semakin memantapkan langkah Chelsea untuk memenuhi ambisinya. Mampukah Carlo Anceloitti, manajer kelima yang bertugas di Stamford Bridge dalam 2,5 tahun terakhir mampu memenuhi target tim? Jawabannya baru bisa dilihat pada akhir musim.

Kini tugas terdekat Don Carletto adalah memperpanjang daftar kegagalan MU untuk menang di Stamford Bridge sejak 2002. (dtc/nar)

KPK DAN POLRI ibarat cicak vs buaya

Bukti percakapan yang berupaTranskrip Rekaman KPK yang isinya cukup menghebohkan, Isi Traskrip yang menyebut beberapa nama diantaranya Abdul Hakim Ritonga dikabarkan sebagai salah satu nama yang disebut dalam transkrip rekaman KPK.si Transkrip Rekaman Pembicaraan tersebut mulai beredar sejak 25 Oktober lalu, jika benar maka pernyataan dua pimpinan KPK non aktif Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto bahwa ada rekayasa, bukan lagi sebuah tudingan tak berdasar.

Selain Ritonga, transkrip juga menyebutkan naman mantan Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Wisnu Subroto.. Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar jumpa pers terkait rekaman dugaan kriminalisasi terhadap dua pimpinan (non aktif) KPK, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto.Ketua sementara KPK, Tumpak Hatorangan Pangabean, dalam jumpa pers di Gedung KPK beberapa saat lalu mengatakan, bahwa rekaman pembicaraan itu ada dan merupakan dokumen hasil penyelidikan KPKHasil rekaman percakapan itu menurut Tumpak, tentunya akan diminta polisi untuk membuat terang suatu perkara dan agar tidak ada tekanan dari pihak manapun terhadap KPK.

Inilah Isi Transkrip Rekaman Pembicaraan yang Menghebohkan Itu :

Soal rekaman yang diduga sebagai pangkal rekayasa kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi sampai saat ini masih terus menjadi perbincangan. Pembicaraan diduga dilakukan oleh petinggi di Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto, dan Anggodo Widjaja, adik tersangka korupsi Anggoro Widjaja.Berikut transkrip rekaman tersebut seperti dimuat di Kompas edisi cetak, Selasa (27/10).

Wisnu ke Anggodo (23 Juli 2009:12.15)

"Bagaimana perkembangannya."
"Ya, masih tetap nambahin BAP, ini saya masih di Mabes."
"Pokoknya berkasnya ini kelihatannya dimasukkan ke tempatnya R (nama salah satu pucuk pimpinan kejaksaan), minggu ini, terus bali ke sini, terus action,"

Anggoro ke Anggodo (24 Juli 2009:12.25)

"Yo pokoke saiki berita acarane dikompliti."
"Wis gandeng karo Ritonga kok de'e."
"Janji ambek Ritonga, final gelar iku sama kejaksaan lagi, trakhir Senen."
"...Sambil ngenteni surate RI-1 thok nek?"
"Lha kon takok'o Truno, tho."
"Yo mengko bengi, ngko bengi dek'e."


Anggodo ke Wisnu (30 Juli 2009:19.13)
"Pak tadi jadi ketemu?"
"Udah, akhirnya Kosasih yang tau persis teknis di sana. Suruh dikompromikan di sana, Kosasih juga sudah ketemu Pak Susno, dia juga ketemu Pak Susno lagi si Edi. Yang penting kalo dia tidak mengaku susah kita."
"Yang saya penting, dia menyatakan waktu itu supaya membayar Chandra atas perintah Antasari."
"Nah itu."
"Bukan Pak, dia memerintahkan nyerahken ke Chandra yang Bapak juga tahu kan karena kalo ga ada yang memerintah Chandra Pak, enggak nyambung uang itu Iho."
"Memang keseluruhan tetap keterangan itu, kalau Edi nggak ngaku ya biarin, yang penting Ari sama Anggodo kan cerita itu."
"Kan saksinya kurang satu."
"Saksinya akan sudah 2, Ari sama Anggodo."
"Saya bukan saksi, saya kan penyandang dana kan."
"Kenapa dana itu dikeluarkan karena saya disuruh si Edi kan, sama saja kan, ha-ha-ha...."
"Suruh dia ngakulah Pak, kalau temanan kayak gini, ya percuma punya teman."
Sebagaimana telah diketahui, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Markas Besar Kepolisian RI atas tuduhan menerima suap dan penyalahgunaan wewenang karena menerbitkan surat pencekalan terhadap Anggoro Widjojo dan mencabut surat cekal Joko Soegiarto Tjandra, bos PT Era Giat Prima yang pernah tercatat sebagai salah satu aktor dalam skandal Bank Bali beberapa tahun lalu.




bukti ini masih diperdebatkan antara KPK da POLRI mengenai keasliannya sementara itu Anggodo masih berstatus saksi, status tersebut belum bisa dinaikkan menjadi tersangka karena menurut Kapolri belum cukup bukti untuk menaikkan status Anggodo dari saksi menjadi tersangka. kasus ini semakin pelik karena nama-nama yang tersebut dalam percakapan tersebut tidak mengakuinya bahkan mereka saling tunjuk satu sama lain, seakan-akan saling melempar tanggungjawab. kita tunggu saja apa yang akan terjadi nanti, akankah kebenaran yang sesungguhnya akan terungkap seperti pepatah mengatakan 'Kebenaran akan menang'.